Pada zaman
kapitalisme seperti sekarang uang sudah menjadi tujuan yang mungkin bagi
kebanyakan posisinya sulit tergantikan dengan dengan benda apa pun dan membuat orang sekarang sudah sibuk dengan
proses pencarian uang yang kadang kebanyakan menerobos rambu-rambu moral yang
ada bahkan saling menghancurkan dengan cara-cara yang tidak manusiawi dan
beradab.
Ketika kita kembali mempelajari
sejarah awal mula digunakannya sistem mata uang pada zaman dahulu yaitu ketika di
arab sudah ada peradaban yang tinggi dan sudah ada pusat perdagangan di seluruh
dunia yang bahkan membuat sedikit orang sedikit iri dengan kemajuan tersebut
dan disana sudah ada sistem dinar dan dirham yang mana sistem tersebut
mengharuskan pecahan uang dinar dan dirham mempunyai nilai yang sama pada
pecahan tersebut.
Di Indonesia
sendiri pada zaman dahulu sudah mengenal sistem uang yang biasa disebut dengan
barter atau tukar menukar yang mana ketika kita akan mendapatkan sesuatu atau
membeli sesuatu tetapi membayarnya tidak dengan uang riil melainkan dengan
memberikan sesuatu yang kita punya dan menukarnya dengan sesuatu yang kita
inginkan tetapi sebelumya harus melalui akad ( perjanjian ) antara pihak satu
dengan pihak kedua.
Dan sistem
yang digunakan oleh hampir semua Negara adalah sistem yang mana nilai( essensi
) pada pecahan uangnya tidak sama dengan yang tertera pada pecahan uang
tersebut. Jadi setiap bank sentral Negara-negara tersebut membuat dan mencetak
uang yang akan diedarkan di negaranya dengan memperhatikan ekonomi pasar global
yang ada atau perusahaan tersebut biasa disebut juga perusahaan percetakan
uang.
Adapun yang
memegang peranan penting adalah bank sentral amerika atau biasa disebut dengan
The Fed dari Amerika Serikat yang juga menjadi faktor pertimbangan utama dari seluruh mata uang dunia. dan pastinya pada sistem seperti ini mempunyai banyak sekali kekurangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar